SYARAT BELAJAR ILMU HIKMAH.
1. SABAR. Ketika Musa ingin belajar pada al Khidir, Musa diminta untuk sabar, dan Musa berjanji akan sabar, tapi ternyata itu tidak mampu dilakukan oleh Musa, dan akhirnya dia harus berpisah dari al Khidir karena tidak mampu bersabar. Rasul berkata, sekiranya Musa bisa lebih sabar, tentu kita akan dapatkan lebih banyak kisah pelajaran yang diberikan al Khidir pada Musa, tapi sayang Musa tidak bisa lebih sabar. Dan pengetahuan hikmah jadi tertutup buat Musa. Ketika kita bisa sabar dlm memahami sesuatu, kita akan dapat menangkap nilai2 terpendam didalam yg nampak. Kita akan dapat menangkap makna yg tersembunyi dibalik yang nyata. Jika tidak sabar, kita bisa menangkap B dari penjelasan A. Atau keliru memahaminya. Atau hanya memahami setengah dari penjelasan yg sebenarnya. Allah berfirman dlm alQuran, sifat2 yg baik tidak diberikan kecuali pada orang2 yang sabar Qs 41:34, dan jika ada seribu orang yang sabar akan dapat mengalahkan dua ribu orang Qs 8:66. Maka itu ilmu hikmah hanya dapat dipahami oleh orang2 yg punya jiwa yang sabar.
2. TULUS. Jika kita ingin melangkah dijalan kebenaran Ilahi, maka kita harus memiliki jiwa yang tulus dalam niat dan perbuatan karena Allah, tulus mengharap ridha Allah dan kasih sayang Allah. Maka itu amal shaleh hanya diterima Allah jika dilakukan dengan tulus pada Allah. Dan engkau tidak akan bisa mendekat pada Allah, kecuali dg ketulusan, kata Syeh Abdul Qadir Jailani. Dengan ketulusan kita dapat mendekat pada Allah, dan ketika kita dekat dg Allah dan Allah senang dg kita, Allah akan anugerahkan pengetahuan hikmah pada kita. Engkau tidak bisa mengenalKu kecuali Aku yang memperkenalkan diriKu padamu, dan engkau hanya dapat mengenalKu sejauh yang Aku inginkan engkau mengenalKu, kata Allah dlm hadis Qudsi. Pengetahuan hikmah adalah pengetahuan tentang Allah dan tentang kebenaran2 yang datang dari Allah. Maka itu makna2 tersembunyi ayat2 alQuran hanya dapat diketahui oleh ahli hikmah, dan bukan oleh ahli tafsir. Kepada para Nabi dan Rasul Allah berkata, Kami berikan pada mereka wahyu dan hikmah. Hikmah hampir setingkat dg wahyu, karena hikmah mengandung kebenaran Ilahi, dan hikmah adalah pemberian Allah pada hamba2 pilihanNya. Dan yang diberi hikmah berarti diberi kebaikan yang banyak, kata Allah dlm alQuran Qs 2:269.
3. ADAB. Kita diminta oleh Allah dan Rasul untuk bersikap adab dalam membaca alQuran, shalat, zikir dan ibadah2 lainnya. Lawan adab adalah kesombongan dan melecehkan. Ketika seorang murid bersikap tidak adab pada gurunya, maka dia akan dapat terhalang dalam mendapatkan pengetahuan dari gurunya. Pengetahuan dari gurunya akan susah untuk masuk kedalam jiwa dan pikirannya akibat sikap sombong dan meremehkan yg ditunjukkannya pada gurunya. Ilmu hikmah adalah anugerah Allah, dan Allah tidak akan berikan pengetahuan tentang diriNya dan tentang kebenaran2 yang datang dariNya pada orang2 yang sombong dan suka meremehkan orang lain. Maka itu dijalan tasawuf dan dijalan para wali, keberhasilan seorang murid ditentukan oleh adab yang dimilikinya pada gurunya. Karna kebenaran tidak akan bisa masuk dan tidak bisa bersentuhan dengan jiwa yang tidak baik. Maka itu dalam tarekat ada adab pada guru yang harus dimiliki. Yang punya adab akan diterima, dan yang tidak punya adab akan tersingkir dari jalan kebenaran Ilahi.
4. KESUNGGUHAN. Orang2 saleh dan para wali adalah mereka yang ber sungguh2 dalam mendekatkan diri pada Allah. Mereka adalah para ahli ibadah, ahli alQuran, ahli zikir, ahli puasa dan lainnya. Ada ungkapan dalam dunia sufi, hasil2 yang luar biasa hanya bisa didapat dengan upaya2 yang juga luar biasa. Usaha ala kadar juga hanya akan memberikan hasil yang ala kadar. Banyak wali seperti Syeh Abdul Qadir yang biasa menamatkan alQuran tiap malam. Dan ada yang shalat dan ada yang zikir sepanjang malam. Ada yang puasa tiap hari dan lainnya. Kesungguhan dalam mendekatkan diri pada Allah akan dibalas oleh Allah dengan berbagai anugerah pemberian dari Allah dalam berbagai bentuknya. Ada yang berupa karomah, ada yang berupa hikmah dan lainnya. Hikmah hanya diberikan Allah pada orang2 yang dapat mencapai kedekatan denganNya. Dan kedekatan dengan Allah hanya dapat diperoleh dengan jalan kesungguhan. Inilah syarat2 yang diperlukan untuk belajar dan mendapatkan ilmu hikmah.
No comments:
Post a Comment